Oktober 14, 2008

Saat Malam Menyapa Keheningan Hatiku

Walau aku telah dewasa, mama sangat memanjakan aku padahal aku ini anaknya yang kedua. Dia tidak pernah membedakan kasih sayangnya terhadap saudaraku yang lainnya. Dia adalah ibuku yang sangat sempurna. Dia sering mencium keningku. dan memelukku saat aku tertidur. Bahkan dia rela bangun untuk memukul nyamuk yang sedang menyedot darahku.walupun dia dalam keadaan mengantuk. Namun terkadang aku tidak menyukai apa yang dia lakukan saat aku sedang tidak mood untuk dicium ataupun dipeluk. Dia tidak marah, dia hanya tersenyum. Sungguh jahatnya aku..aku tidak pernah mengira bahwa saat2 itulah yang sangat aku harapkan dan takan pernah lagi bisa aku dapatkan

Kini yang tersisa hanyalah harapan2 yang takan mungkin lagi aku dapatkan. dengan tetesan air mata yang takan habis oleh rasa penyesalan teramat mendalam. Namun tak pernah aku duga sesuatu terjadi.

Aku tertidur dikamar itu, pulas sekali. aku meminta pada Nya agar aku bisa bermimpi tentang dia. karena kerinduan ini sudah pada puncaknya. Saat aku tersadar aku berpikir adakah iya disampingku, karena sesaat sebelum kuterbangun aku merasakan kecupan lembut yang takkan pernah orang lain bisa memberikannya kepadaku, sekalipun cintanya sebesar apapun. Kecupan mama yang takan bisa kurasakan lagi sepanjang umurku kecuali dalam mimpiku. Mataku menerawang, tersenyum dan melinangkan air mata adakah iya disekitarku, adakah iya menemaniku walau aku tidak bisa melihatnya. Sejak itulah aku tau bahwa walaupun raganya tak pernah bisa lagi aku peluk, jiwanya selalu menyelimuti langkah anak2nya.

Aku berharap mimpi itu akan kembali datang lagi karena hanya dengan itu aku bisa mengurangi rasa rinduku yang terkadang membuatku menangis dan menangis lagi saat malam menyapa keheningan hatiku..

1 komentar:

  1. Berharap dalam mimpi untuk bisa berjumpa dengan pribadi yang sangat kita cintai itu tidak ada salahnya. Karena hanya melalui mimpi itulah kita bisa berjumpa dengannya, terlebih pribadi itu telah pergi dari sisi kita. Akan tetapi, mewujudkan cintanya yang diberikan kepada kita, tak bisa hanya sebatas mimpi. Kita mesti bisa memberikan kasih kita juga pada sesama yang lain, sama seperti yang telah kita terima dari dirinya. Inilah harapan yang senyatanya...

    BalasHapus